Author : BMe
Main cast : Kim Taehyung ( BTS ) Yeri ( RV )
Just my first fanfiction - so , dont judge me ! thank you for reading ^^
Bagiku definisi
senang adalah dimana kita terus mengembangkan senyum pada suatu waktu , tak
bisa menahan debaran luar biasa yang terjadi dalam tubuh kita , serasa ingin
melayang kelangit namun itu hanya imajinasi . Dan bersamanya aku merasa bahagia
, dia yang selalu tertawa selebar mungkin hingga deretan gigi bak pagarnya
terlihat begitu jelas—Kim Taehyung .
Lelaki itu , berlari kearahku yang
duduk disalah satu bangku kursi taman . Dua tangannya membawa bungkusan plastic
bening berisi permen kapas merah muda . Dia berhenti , deru nafasnya nampak
memburu , berlomba – lomba untuk keluar dari rongga paru – paru miliknya .
Beberapa helai rambut berwarna keunguan itu terlihat tak teratur , compang
camping mengarah keatas kekanan dan kekiri .
Tae—begitu aku memanggilnya , sama
seperti teman – temannya . Mereka memanggilnya dengan sebutan Tae , dan
beberapa juga memanggilnya stupid Tae!
LOL Tae! and anymore . Bukan ! dia tidak bodoh , hanya saja kelakuannya
memang konyol , selalu saja membuat orang disekitarnya marah dan geram . Aku
juga .
Dia duduk disampingku , menyodorkan
segumpal permen kapas yang telah dikeluarkan dari bungkusnya.
“ Kau mau ku suapi ? ” tanyanya
Aku menggeleng “ Tidak , aku malu ”
“ Apa yang membuatmu malu , huh ? ”
Ucapnya sambil mengerucutkan bibir
“ Ini taman anak – anak Tae , kau
jangan konyol ”
Dia memutar kepalanya , mengedarkan
pandangannya kesegala arah pada taman tersebut “ Mereka jauh diujung sana .
Ayolah! Aku ingin menjadi romantis Yeri-ah ”
“ Tidak ! ” kataku tegas , lalu
menyuapkan permen kapas yang telah kucuil
kedalam mulutku .
Dia nampak putus asa , tatapannya
mendadak teduh . Namun , dia tak bisa membodohiku—karena dia mencoba beraegyeo dihadapanku . Agar aku memenuhi
permintaannya . Tae selalu begitu , dan akan tetap begitu . Kami tak pernah
menghitung telah berapa lama kami menjalin hubungan seperti ini—selalu
bertengkar tak jelas , saling mengalah , pergi ketaman setiap hari rabu sore ,
makan ice cream di kedai paman Kim
setiap senin pagi dan membersihkan apartementnya dari pagi hingga sore pada
hari minggu .
Aku sangat menikmati waktu – waktu
bersamanya , meskipun dia menyebalkan . Entahlah , selain karena dia memang
terlampau tampan dan imut , ada beberapa hal lagi yang membuatku merasa sangat
sangat beruntung menjadi yeoja-nya .
Dan hingga sekarang , aku belum menemukannya . Rasanya seperti Love and hate him at the same time .
^^
“ Taehyung , kau suka kue coklat atau
strawberry ? “ tanyaku
Kini kami berada didalam
perpustakan kampus . Hal yang selalu kukerjakan setiap jam dikelas pertama
selesai , dan dia selalu datang menyusul membawakan tumpukan buku tugasnya
untuk dikerjakan bersama – sama . Juga jangan lupakan tentang dua bento dan dua gelas jus apel yang selalu
dibawanya setiap kali masuk kedalam perpustakaan , bersamaku ataupun tidak .
“ Hai , Tae! “ kutinggikan nadaku “
Kau tak lupa menjawabku , kan ? ”
“Ah.. ” dia menggeliat diatas kursi
disampingku , buku tugasnya tengah berceceran diatas lantai . Ah , dia tidur
lagi . Sudah seminggu ini dia selalu tertidur diperpustakan ketika mengerjakan
tugas – tugasnya . Wajahnya tidak terlihat kelalahan , kantung matanya juga
memudar , namun dia tetap begini setelah menyelesaikan kegiatan mengisi
makannya .
“ Yeri-ah , maaf aku ketiduran lagi
” Aku mengangguk , perlahan dia bangun dan segera duduk disampingku “ Ah ,
tugasku ” serunya
“ Sudah kukerjakan Tae , 10 menit
lagi kelasmu dimulai ” ujarku , dia melirik kearah jam tangannya “ Sana pergi “
“ Tapi kau ? ”
“ Ya aku tetap disini , aku masih
banyak pekerjaan “
Dia meraih tasnya diujung meja “
Baiklah , terima kasih dear ” ah ,
dia mengecup keningku sebelum pergi kekelasnya . Salah satu kebiasaannya yang
selalu membuatku terhipnotis agar tetap mencintainya .
^^
Hari itu , kurasa badai akan datang
. Sejak pagi , angin berhembus dengan kekuatan diatas rata – rata . Kota Seoul
nampaknya akan berantakan untuk beberapa hari kedepan . Tepat pukul 09.00 KST , hujan dimulai , awalnya
hanya butiran kecil dan makin lama makin besar . Dibalik selimut , aku
menyembunyikan rasa ketakutan . Appa dan Eomma masih berada di Busan sejak 3
hari yang lalu , sedangkan Oppa dan Eonni ? Aku benci kemana mereka berada
sekarang . Mereka pergi , meninggalkanku bersama Saera—keponakanku juga anak
mereka sendirian dirumah.
“ Awas kau orang
hitam ! kubunuh kau jika pulang ”
KREK..
“ Eonni , aku ingin makan ” ucap
gadis berumur 5 tahun . Saera datang kekamarku , dengan sopan ia meminta makan
, bahkan dia tak takut dengan keadaan hujan diluar sana . Rambutnya berantakan
, khas akan seseorang yang baru saja bangun tidur .
“ Saera-ya , kau sudah bangun
sayang ? “ balasku sambil beranjak memeluknya
“ Dimana Appa dan Eomma ? ”
“ Mereka sedang pergi , sebentar
lagi pulang . Ayo kedapur , kau mau kubuatkan apa sayang ? ”
“ Apa saja yang eonni bisa ”
TIN TONG…
“ Yeri-ah , aku pulang ” ucap
sebuah suara dari arah depan . Aku tau dari suara sedikit seraknya , dapat
dipastikan bahwa si Kamjong itu sudah pulang .
Saera berlari keluar dapur menuju Appanya
, ia segera memeluk Oppaku dan merengek tentang sesuatu “ Eonni sedang
memasakanku sesuatu Appa ” ucapnya
“ Benarkah ? ” balas si Kamjong
dengan nada mengejeknya
“ Hai aku mendengarmu , hitam !! ”
PLETAK “ Auuu… ” aku meringis sambil berteriak ketika
seseorang memukul kepalaku dari arah belakang
“ Yak ! kenapa kau memukulku Oppa ”
“ Karena kau mengataiku “ dia
mengambil sodaku dari dalam kulkas “ Yeri , aku tadi melihat kekasihmu yang
konyol itu ”
“ Namanya Taehyung Oppa! Dimana kau
melihatnya ? ”
“ Dia tertidur diatas sofa paling
pojok dikedai ramen Bibi Jung “
Keningku berkerut “ Apa yang dia
lakukan disana . Kedai bibi Jung ? Jauh sekali ” gumamku pelan
“ Oppa ? ”
“ Hm ? ”
“ Apa dia—”
“ Tidak , dia bersama Eommanya ”
^^
Sore
ini , masih sama seperti biasanya . Aku duduk ditepian jendela yang ada didalam
kamar usangku . Entah sudah berapa lama keadaan ini berlangsung , aku masih
menunggunya . Sejak seminggu lalu Taehyung menghilang . Ponselnya mati dan dia
tidak berada dirumahnya . Bahkan , appa dan eommanya juga tak tau kemana lelaki
bodoh itu berada sekarang .
Kakiku melemas ketika bunyi nyaring
dari ponselku memenuhi ruangan bercat putih itu . Perlahan , aku melangkah
menuju tepian kasur . Meraih benda persegi panjang yang dilapisi pelindung
plastic berwarna merah muda bercorak .
. TAEHYUNG .
Seketika , tubuhku serasa bergetar
kuat . Seperti , kakiku terangkat tak lagi menyentuh lantai . Seperti , tulang
– tulang ini tak lagi kuat , mereka hancur terhantam air . Seperti , tak ada
kehidupan lagi dalam raga seorang gadis bertubuh mungil tersebut .
“ Yob—”
“ Yeri-ah! ” dia seperti berteriak
, suaranya yang berat terdengar sedang tercekik
“ Tae , kau dimana ? ”
“ ….
”
“ KIM TAEHYUNG !! Jawab aku ”
Terdengar suara gumaman dari
seberang “ Yeri-ah , aku—“ aku masih
terdiam , menunggu kalimat selanjutnya “ Aku mencintaimu ” dia berucap sangat
lirih , seolah – olah sedang berbisik agar seseorang disekitarnya tidak dapat
mendengar ucapannya .
“ Nado. Where are you ? ”
“ Kkhkh… Aku ? aku ada didekatmu
sayang. Kenapa suaramu serak begitu ? apa kau menangis ? ” Dia bahkan dengan
gamblangnya dapat menebak kondisiku saat ini. Saat sedang menahan bagaimana
sakitnya air mata ini meronta - ronta
ingin keluar dari pelupuk mata .
“ Kau bodoh Tae ” balasku lirih ,
dan setetes air mata pun berhasil lolos
Dia tertawa lagi , terdengar sangat
menjengkelkan ditelingaku saat ini “ Iya.. maafkan aku princess ”
“ Cepat kerumahku sekarang!! ”
Tak ada jawaban selamat 10 menit ,
namun panggilan kami masih tersambung . Dan akhirnya pada menit ke 15 , dia
bergumam “ Tidak bisa ” katanya . Membuat hatiku tersayat – sayat . Lagi .
“ Kenapa ? ”
“ Apa kau mencintaiku , princess? ”
“ Can you hug me , prince ? ”
“ Hahaha…. ” menjengkelkan ,
tawanya meledak begitu saja
“ Aku merindukanmu ” ucapku dengan
suara parau
“ Kenapa kau menangis , HEI !! ”
“ Leluconmu bodoh Kim Taehyung !! “
“ Yeri-ah ! bisakah kau tidak
menangis ? aku tidak suka itu ”
“ Aku—hiks aku ingin kau disini Tae-ah ”
“ Aku ingin kau mencintaiku ”
“ I Love you ”
“
Jadi , lupakan aku ”
TIT….
Dia memutuskan sambungan telvonnya
. Meninggalkan beribu – ribu rasa sakit yang tak pernah terkira . Kini , entah
bagaimana caranya bernafas , tampaknya aku melupakan itu dalam pelajaran
Matematika yang kubenci .
Mataku beralih dari layar ponsel
menuju keatas meja belajar . Saat ini air mataku tak lagi keluar . Kupandangi
setiap inci foto – foto hasil jepretan kamera Polaroid yang kugantung rapi disepanjang permukaan kaca cermin .
Hingga dengan sengaja , kupukul kaca itu hingga retak , tanganku berdarah .
Baiklah , ini tak seberapa dibanding rasa sakit hati akibat Taehyung .
Kuhela nafas panjang , sangat
panjang . Buliran bening tersebut akhirnya kembali lolos dari tempatnya .
Mengalir cukup deras sembari tersengar jelas sebuah isakan yang tak tertahan .
Kudengar , Kai Oppa menggedor – gedor pintu kamarku yang tak pernah kubuka
sejak dua hari yang lalu . Tangisan Eomma dan Jeyin Eonni yang saling
menguatkan . Aku tak memerdulikan mereka , aku butuh sendiri .
Hingga lelaki itu kembali .
“ TAEHYUNG !!!! KAU BODOH !!!! ”